Sabtu, 10 September 2016

KONTROVERSI BENTUK BUMI


Berbagai macam teori untuk membuktikan bentuk bumi itu seperti apa, para ilumuwan sangat kerap sekali untuk meneliti dengan banyak cara. Mulai dari menganalysis samapai dengan
observasi pun belum cukup mensepakati hasil dari penelitiannya.

Dari ayat diatas QS.AN-NAZIAT 79;30 yang artinya "Dan bumi sesudah itu dihamparkan"

Sebagian manusia menafsirkan kata dihamparkan yakni terhampar, semupa firasyi, karpet, atau layaknya tempat tidur yang terhampar diatas dataran. Dan sebagian manusia juga berpendapat bahwa memang benar adanya Dahaahaa artinya dihamparkan, namun disisi lain kata Dahaha ini juga bisa berarti "Telur Burung unta"

Dan berikut pembahasan antara bumi itu bulat atau datar :

BUMI ITU BULAT

1. Foto Bumi Dari Apollo 17
 

Apollo 17 adalah sebuah misi penerbangan berawak ke-11 dalam program Apollo NASA, dan merupakan pendaratan ke-6 dan terakhir di Bulan. Apollo 17 adalah peluncuran malam pertama dan yang terakhir di program Apollo.
Tepat pada tanggal 7 Desember 1972, tim Apollo 17 memotret gambar bumi dari luar angkasa. Bumi terlihat bulat utuh dan berwarna biru. Foto bumi tersebut direkam dengan kamera Hasselblad 70 mm dan lensa Zeiss 80 mm. Hasilnya, terbukti bahwa bumi berbentuk bulat.


2. Perbedaan Zona Waktu
Adanya zona waktu hanya bisa dijelaskan jika bumi ini bulat, dan berputar pada porosnya. Pada titik tertentu ketika matahari bersinar pada salah satu bagian dari Bumi, sisi lainnya tampak gelap, dan sebaliknya. Inilah yang memungkinkan adanya perbedaan waktu dan zona waktu, khususnya dengan rentang lebih dari 12 jam.

Saat kamu menelepon sahabatmu di Amerika pada siang hari, di sana pasti sedang mengalami malam hari. Nah, hal itulah yang memperkuat bukti bahwa bumi berbentuk bulat.


3. Pergeseran Bintang

Pengamatan ini awalnya dilakukan oleh Aristoteles (384-322 SM), yang menyatakan Bumi bulat dilihat dari rasi bintang yang berbeda terlihat saat bergerak menjauh dari khatulistiwa. Setelah kembali dari perjalanan ke Mesir, Aristoteles mencatat bahwa "ada bintang terlihat di Mesir dan Siprus yang tidak terlihat di daerah utara." Fenomena ini hanya dapat dijelaskan dengan bentuk bulat atau spherical pada bumi.

Semakin jauh agan pergi dari khatulistiwa, semakin jauh konstelasi yang diketahui pergi menuju cakrawala, dan digantikan oleh bintang-bintang yang berbeda. Ini tidak akan terjadi jika dunia itu datar.


Quote:4. Gerhana Bulan



Para filosof dan ahli bintang masa lalu mendasarkan pemikirannya pada kenyataan bahwa saat gerhana bulan, bayangan bumi yang terlihat pada bulan berbentuk bulat. Selama gerhana bulan, bayangan bumi diproyeksikan di bulan ini selalu bulat. Jika bumi itu datar, maka proyeksi ini tidak akan selalu menjadi lingkaran
Quote:5. Seluruh Planet Berbentuk Bulat



Jumlah planet di alam semesta tak terhitung banyaknya. Namun, dari yang nampak, semuanya berbentuk bulat. kenapa planet dan banyaknya benda antariksa lainnya berbentuk bulat disebabkan oleh dua hal, pertama yaitu gravitasi dan kedua adalah formasi dari sistem tata surya.

Bentuk bulat dari permukaan bumi itu disebabkan karena adanya gaya gravitasi di pusat bumi. Gravitasi itu memanipulasi bentuk bumi agar jarak antara permukan bumi dengan pusat gravitasi sama. Logikanya, jika planet lain bentuknya bulat, bumi sudah pasti bulat, karena termasuk jenis planet di tata surya.

BUMI ITU DATAR


1. Horizon Bumi Datar Tidak Melengkung.

Bila memang bumi itu bulat, seharusnya bakal kelihatan melengkung saat dilihat dari atas. Faktanya, orang-orang yang berkeyakinan bumi itu datar (disebut flatter ) sudah terbang setinggi mungkin untuk melihat bumi itu melengkung atau tidak? bulat atau datar.
Kaum Flatter ingin membuktikan semua klaim foto NASA bahwa bumi itu terlihat melengkung saat dilihat dari atas pada ketinggian tertentu.
Berikut horizon bumi saat dilihat dari ketinggian tertentu. Bahkan klaim flatter, mereka sudah terbang setinggi NASA dan bumi masih saja datar.



2. Satelit adalah Ilusi, Internet Terhubung Melalui Kabel Bukan Satelit.

Menurut Flatter satelit itu hanya kebohongan NASA untuk ngeruk uang. Faktanya, siaran TV, internet, telpon dll terhubung menggunakan jaringan kabel bawah laut dan 7 menara utama di dunia.
Berikut ini peta jalur kabel data internet di bawah laut.



Dan untuk diketahui, saat ini dunia mengakui bahwa kecepatan internet lebih optimal melalui jaringan kabel fiber optik daripada sinyal satelit. Bahkan internet melalui satelit masih sebatas wacana gagasan saja.
Lha terus bagaimana dengan cara kerja GoogleMaps atau game populer Pokemon Go? bukankah pakek GPS? enggak mas bro. Semua itu kerjanya berdasarkan BTS atau tower seluler terdekat dari anda.
Lalu bagaimana dengan Satelit BRI yang baru saja diluncurkan?. Nagh disitulah bisnisnya, tetap saja data BRI terhubung melalui BTS terdekat lalu tersambung ke melalui kabel-kabel bawah laut. Terus bohong dong satelit BRI itu? disitulah inti bisnisnya. Amerika mengeruk jutaan dollar dari ilusi satelit.
Masih gak percaya, kata flatter kita disuruh membandingkan bentuk pesawat dan satelit. Satelit BRI bisa ngebut sampai 23 kecepatan suara, tapi kok bentuknya sangat tidak aero dinamis?  tidak seperti jet tempur HTV-3 pesawat tercepat saat ini.
Tapi kan di angkasa luar tidak ada angin, hampa udara, jadi satelit bisa ngebut. Oke jika benar hampa udara, maka satelit memerlukan gaya dorong untuk bisa ngebut mengitari bumi. Naghhh kira-kira kenalpotnya satelit satu apa dua ya? tenaganya dorongnya berapa kuda ya?


3. Coba Deh Cek Jalur Penerbangan Ini.


Ceritanya pada Oktober 2015 lalu, pada penerbangan Chine Airlines rute Bali – Los Angeles, Amerika Serikat. Ada  seorang wanita melahirkan pada ketinggian 30.000 kaki atau 9,2 KM. Pesawat terpaksa mendarat darurat di Alaska. Sangat mengherankan, bukan? Dari Bali ke LA, lewat Alaska? . Klo diliat dengan peta bumi datar, hal tersebut sangat masuk akal, sebagai berikut ini:




4. Catatan Perjalanan Captain CookCook
Capt. James Cook menjelajahi Antartika selama 3 tahun 8 hari. Ia hanya menemukan tembok es, tak ada jalan masuk. Selama 3 tahun 8 hari itu, tercatat Ia menjelajahi kurang lebih sejauh 60.000 KM tembok es Antartika.

Menurut peta globe, Antartika yang disebut benua ini memiliki keliling 19.300 KM. Padahal Capt. Cook menjelajahi panjang es Antartika sepanjang 60.000 KM (sekali putar). Loh?
Berikut ini rute perjalanan Captain Cook jika digambar dengan peta bumi bulat

Tapi menurut Flatter, justru captain cook sedang mengelilingi dinding bumi


5. Bumi Memiliki Kubah Langit Yang Tak Bisa Ditembus

Dalam keyakinan flatter, Bumi memiliki kubah langit yang tidak bisa ditembus oleh benda apapun. Termasuk roket? ya. Dokumen NATO dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka pernah bereksperimen mencoba menghancurkan kubah langit ini dengan bom atom.

6. Permukaan Laut Ternyata Datar.

Selama ini kita dikenalkan bahwa bumi berbentuk bulat bola dan permukaan lautnya melengkung. Sebagaimana ilustrasi gambar di bawah ini. Dimana makin jauh kita pergi dari tepi pantai maka kita akan makin tak terlihat karena termakan lengkungan bumi. Masih ingat kan? …. kan kan kan…


Nagh kaum flatter mencoba  membuktikanya, apakah benar permukaan laut itu melengkung?.
Gimana? Sama sekali tidak melengkung, kan? Pernah dilakukan percobaan dengan menggunakan sinar laser. Diketahui bahwa sinar laser dapat menempuh jarak sampai 20 KM. Percobaan dilakukan pada jarak 4 miles atau 6,4 KM. Berdasarkan data lengkungan bumi, seharusnya pada jarak 6,4 KM, buminya lengkung 3,2 meter. Maka, dipancarkanlah sinar laser sejauh 6,4 KM. Seharusnya, sinar laser tersebut melenceng sejauh 3,2 meter karena lengkungan bumi, namun ternyata tidak.

7. Jika menggunakan teori jarak antar planet NASA, maka gerhana gak bisa diprediksi

Ini bagian dimana saya mumet. Menurut Flatter, Matahari dan bulan ukuranya lebih kecil dari bumi. Jaraknya pun sangat dekat dengan Bumi, tidak sampai ratusan juga kilometer sebagaimana Klaim NASA. Flatter mendasarkan teorinya ini pada perhitungan “Siklus Saros” yaitu teori astronomi yang dibuat bangsa Babilonia.
Siklus Saros dibuat berdasarkan perhitungan Matahari dan Bulan mengelilingi Bumi, dalam siklus ini Gerhana pasti terjadi setiap 18 tahun 11 hari dan 8 jam. Ukuran Matahari dan Bulan sama, diameter 51km dan jaraknya hanya 4000KM dari permukaan bumi. Bulan dan Matahari saling berkejaran di atas bumi, bagai Rama dan Shinta … ehehehe  
Soal bagaimana gerhana terjadi di bumi datar menurut kaum Flatters akan saya bikinkan artikel khususnya nanti yaa …
Kali ini kita bahas bahwa gak mungkin akan terjadi gerhana jika bumi bulat dan menggunakan ukuran jarak antar planet milik NASA.


Menurut Flatter, Ilmuwan NASA tidak bodoh sehingga tidak bisa menghitung Gerhana dan Matahari jika menggunakan asumsi bumi bulat dan jarak yang mereka miliki. Tapi mereka tahu bahwa asumsi teorinya sudah salah makanya menggunakan Siklus Saros saja biar mudah.
Asumsi dasar NASA tentang perhitungan jarak Matahari, Bulan dan Bumi. NASA menggunakan teori Aristarchus of Samos untuk menghitung jarak Matahari dan Bulan dari Bumi. Aristarchus yang hidup 310 SM – 210 SM, menghitung jarak bulan sewaktu terjadi gerhana bulan dengan rumus Trigonometri dengan asumsi bahwa gerhana terjadi akibat bulan masuk dalam bayang bayang Bumi. Dengan menggunakan perhitungan Aristarchus, maka di dapat angka-angka ukuran dan jarak yang seperti dibawah ini


Lalu kenapa NASA masih pakek siklus Saros? karena jika menggunakan angka-angka di atas yang namanya gerhana gak bakal bisa diprediksi.

Naghh silahkan dikunyah-kunyah dulu … mengikuti cara berfikir orang barat itu memang bikin berat sob. hehehe

Admin mengambil dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar